PRIMA HARIYASA BLOG BALI ASLI
OM SWASTYASTU
OM AWIGNAM ASTU NAMO SIDDHAM
gambar 1.0 ilustrasi ogoh-ogoh sebagai simbol bhuta kala
Dengan rahmat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tiang dapat menyelesaikan blog tiang kali ini. tiang kali ini mau berbagi sedikit tentang pembuatan proposal ogoh - ogoh.
Umat Hindu sudarma biasa menyambut hari raya nyepi setiap setahun sekali, berdasarkan pelaksanaannya hari raya nyepi masuk ke dalam kelompok Naimitika karma, hari raya nyepi termasuk hari raya besar nasional.
Hari raya yang besar pastinya memiliki serangkaian upacara/upakara, hari raya nyepi pada dasarnya terdiri dari 3 hari yaitu sehari sebelum hari raya nyepi disebut hari pengrupukan dimana pada saat itu diadakan caru untuk nyomya Sang Bhuta Kala, dilanjutkan keesokan harinya yaitu hariraya nyepi dimana pada saat itu semua lingkungan sepi senyap tak ada alat penerangan apapun dan umat hindu menjalankan catur brata penyepian, lalu keesokan harinya disebut hari ngembak geni dimna umat hindu saling bersilahturahmi untuk menjaga erat persatuan dan kesatuan keluarga.
Pada saat pengrupukan atau caru ini kita mmerlukan yang namanya sarana dan prasana dalam menjlankan suatu hariraya, satu hal penting disini dan telah menjadi ikon Bali yaitu Ogoh-ogoh, dalam pembuatam ogoh-ogoh ini tentunya sudah diperhitungkan beberapa hari atau beberapa bulan yang lalu, dalam pembuatan ogoh-ogoh ini tentu memerlukan izin serta anggaran yang akan digunakan dalam proses pembuatan ogoh-ogoh ini, disinilah peran proposal untuk kedepannya, kali ini mimin ganteng udah ngerancang proposal seperti di bawah ini, boleh di copy paste asalkan tinggalkan komentar atau like di bawah, Tiang Kadek Prima Hariyasa mengucapkan selamat hari raya Nyepi buat seluruh Umat Sudarma.
gambar 1.1 ilustrasi ogoh-ogoh sebagai simbol bhuta kala
Pendahuluan
Puji syukur patut kita panjatkan ke hadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha Beliaulah, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini.
Proposal ini kami susun dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 28 maret 2017 dengan membuat Ogoh-ogoh. Dalam kegiatan ini, tentu saja kami tidak bisa berdiri sendiri tanpa kerjasama dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu kami Komunitas Buas Desa Busungbiu sangat mengharapkan kerjasama dan dukungan semua pihak baik berupa dukungan moral, spiritual, maupun material demi terwujudnya karya seni yang membanggakan ini.
Atas dukungan dan kerjasama semua pihak dalam membantu pelaksanaan kegiatan pembuatan Ogoh-ogoh sehingga dapat berjalan dan mencapai tujuan sesuai dengan apa yang kami harapkan, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas budhi baik pihak – pihak yang telah membantu.
Busungbiu, 20 Februari 2017
Ketua Panitia
A. Latar Belakang
Hari raya Nyepi adalah salah satu hari suci agama Hindu yang dirayakan setiap satu tahun sekali yaitu jatuh pada hari pertama Sasih Kedasa. Hari raya Nyepi dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka. Dalam Perayaan Hari Raya Nyepi dilakukan Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit untuk mewujudkan kesejahteraan, keseimbangan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).
Satu hari sebelum melaksanakan Tapa Brata Penyepian dilaksanakan prosesi upacara Tawur Kesanga serangkaian dengan kesenian Ogoh-ogoh yang merupakan sebuah ekspresi kreatif masyarakat Hindu khususnya suku Bali, di dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka. Masyarakat menciptakan Ogoh-ogoh Bhutakala sebagai perlambang sifat-sifat negatif yang hendaknya dilebur agar tidak mempengaruhi dan menggangu kehidupan umat manusia. Ogoh-ogoh Bhutakala yang diciptakan kemudian dihaturkan sesaji natab caru pabiakalan sebuah ritual yang bermakna nyomia, mengembalikan sifat-sifat Bhutakala ke asalnya. Ritual tersebut dilanjutkan dengan prosesi pengarakan Ogoh-Ogoh, seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengarak Ogoh-Ogoh mengelilingi jalan-jalan desa dan mengitari catus pata sebagai simbol siklus sakral perputaran waktu menuju ke pergantian Tahun Caka yang baru. Setelah ritual dan prosesi Ngerupuk tersebut, Ogoh-Ogoh Bhutakala itupun diprelina (dilebur), mengembalikan keasalnya dengan cara dibakar. Terkait dengan upacara Tawur Kesanga dan ritual Ngerupuk tersebut, prosesi Ogoh-Ogoh mengandung dua makna yaitu mengekspresikan nilai-nilai budaya, religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama, dan merupakan karya kreatif yang disalurkan melalui ekspresi keindahan dan kebersamaan.
Mengingat peran penting Ogoh-ogoh dalam perayaan hari raya Nyepi dan sebagai bentuk kreatifitas remaja hindu bali dalam melestarikan adat, seni dan budaya. Oleh karena itu kami komunitas Buas akan membuat sebuah benda yang bernilai seni ini, yakni membuat sebuah Ogoh-ogoh. Dalam pembuatan Ogoh–ogoh tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri, dan perlu dukungan masyarakat terutama dari bapak/ibuk donatur baik itu berupa dukungan moral, spiritual maupun material.
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan pembuatan Ogoh – ogoh ini yaitu sebagai berikut.
1. Merayakan pergantian Tahun Caka dan menyambut Tahun Baru Caka 1939 secara tertib dengan semangat kebersamaan.
2. Mengekspresikan nilai-nilai seni, budaya, religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama.
3. Mendorong kreatifitas generasi muda untuk menyalurkan eskpresi seninya.
4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan para pemuda dan pemudi Hindu, khususnya di kecamatan Busungbiu.
5. Melestarikan adat, seni dan budaya bali.
6. Dapat dijadikan sebagai salah satu inspirator dalam bidang kreatifitas seni yang awignamastu patut untuk diteladani.
C. Peserta kegiatan
Peserta kegiatan tersebut adalah seluruh anggota Buas (Busungbiu asli) dan seluruh masyarakat Desa Busungbiu khususnya.
D. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 2 kegiatan yaitu sebagai berikut.
1. Pembuatan Ogoh - ogoh :
Waktu : 20 Februari 2017 sampai selesai
Tempat : Arena serba guna, Banjar dinas kelod Desa Busungbiu.
2. Pawai Ogoh -ogoh :
Waktu : 28 Maret 2017 ( 18.00 wita sampai selesai)
Tempat : Desa Busungbiu
E. Susunan Panitia
Susunan panitia pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari raya Nyepi Tahun Caka 1935 sebagai berikut.
Penanggung jawab :
Ketua Panitia :
Sekretaris :
Bendahara :
Sie Perlengkapan :
Sie Penggalangan Dana :
Sie Konsumsi :
Sie Dokumentasi :
F. Rencana Anggaran Biaya
Adapun Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembuatan Ogoh – ogoh menyambut hari raya Nyepi Tahun Caka 1939 dapat dilihat pada Table 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Rencana Anggaran Biaya Pembutan Ogoh – ogoh
NO.
U R A I A N
JUMLAH
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
( Rp )
( Rp )
1
Kayu Untuk Rangka Ogoh-ogoh
10
Batang
25,000.00
250,000.00
2
Bambu Anyaman Untuk Badan Ogoh-ogoh
10
Ikat
30,000.00
300,000.00
3
Bambu Untuk Klakatan Memikul Ogoh-ogoh
10
Batang
10,000.00
100,000.00
4
Kawat
5
Kg
20,000.00
100,000.00
5
Paku 7 cm
2
Kg
20,000.00
40,000.00
6
Paku 10 cm
2
Kg
20,000.00
40,000.00
7
Paku 12 cm
2
Kg
20,000.00
40,000.00
8
Kertas
20
Lembar
3,000.00
60,000.00
9
Lem
5
Kaleng
10,000.00
50,000.00
10
Tali Plastik Untuk Rambut Ogoh-ogoh
5
Buah
10,000.00
50,000.00
11
Cat untuk Ogoh-ogoh
5
Kaleng
50,000.00
250,000.00
12
Kain Hitam
10
Meter
15,000.00
150,000.00
13
Kain Poleng
10
Meter
8,000.00
80,000.00
14
Spanduk
5
Meter
10,000.00
50,000.00
15
Topeng Ogoh-ogoh
1
Buah
300,000.00
300,000.00
16
Minyak Tanah
5
Liter
9,000.00
45,000.00
17
Besi 1 dim
4
Buah
20,000.00
80,000.00
18
Konsumsi ( air minum gelas )
20
Dus
15,000.00
300,000.00
TOTAL PENGELUARAN BIAYA
2,285,000.00
G. Penutup
Semoga apa yang menjadi tujuan melalui kegiatan ini dapat kita capai bersama. Untuk itu kami komunitas Buas Desa Busungbiu memohon dengan sangat dukungan dan bantuan dari Bapak/Ibu pihak terkait. Demikian proposal penggalangan dana pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka 1939 kami sampaikan. Atas dukungan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih, Om Santih, Santih, Santih Om.
Busungbiu, 20 Februari 2017
Panitia Pelaksana.
Mengetahui,
Ketua STT Dharma Sentosa Koordinator/Ketua BUAS
Kelian Adat Banjar Kelod Kelian Dinas Kelod
Kelian Adat Desa Busungbiu Kepala Desa Busungbiu
Setelah ini Semeton hanya perlu menambahkan bagian Penutup. Penutup berisikan tentang penegasan ulang Tujuan pembuatan ogoh ogoh, serta
gambar 1.0 ilustrasi ogoh-ogoh sebagai simbol bhuta kala |
Dengan rahmat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tiang dapat menyelesaikan blog tiang kali ini. tiang kali ini mau berbagi sedikit tentang pembuatan proposal ogoh - ogoh.
Umat Hindu sudarma biasa menyambut hari raya nyepi setiap setahun sekali, berdasarkan pelaksanaannya hari raya nyepi masuk ke dalam kelompok Naimitika karma, hari raya nyepi termasuk hari raya besar nasional.
Hari raya yang besar pastinya memiliki serangkaian upacara/upakara, hari raya nyepi pada dasarnya terdiri dari 3 hari yaitu sehari sebelum hari raya nyepi disebut hari pengrupukan dimana pada saat itu diadakan caru untuk nyomya Sang Bhuta Kala, dilanjutkan keesokan harinya yaitu hariraya nyepi dimana pada saat itu semua lingkungan sepi senyap tak ada alat penerangan apapun dan umat hindu menjalankan catur brata penyepian, lalu keesokan harinya disebut hari ngembak geni dimna umat hindu saling bersilahturahmi untuk menjaga erat persatuan dan kesatuan keluarga.
Pada saat pengrupukan atau caru ini kita mmerlukan yang namanya sarana dan prasana dalam menjlankan suatu hariraya, satu hal penting disini dan telah menjadi ikon Bali yaitu Ogoh-ogoh, dalam pembuatam ogoh-ogoh ini tentunya sudah diperhitungkan beberapa hari atau beberapa bulan yang lalu, dalam pembuatan ogoh-ogoh ini tentu memerlukan izin serta anggaran yang akan digunakan dalam proses pembuatan ogoh-ogoh ini, disinilah peran proposal untuk kedepannya, kali ini mimin ganteng udah ngerancang proposal seperti di bawah ini, boleh di copy paste asalkan tinggalkan komentar atau like di bawah, Tiang Kadek Prima Hariyasa mengucapkan selamat hari raya Nyepi buat seluruh Umat Sudarma.
gambar 1.1 ilustrasi ogoh-ogoh sebagai simbol bhuta kala |
Pendahuluan
Puji syukur patut kita panjatkan ke hadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha Beliaulah, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini.
Proposal ini kami susun dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 28 maret 2017 dengan membuat Ogoh-ogoh. Dalam kegiatan ini, tentu saja kami tidak bisa berdiri sendiri tanpa kerjasama dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu kami Komunitas Buas Desa Busungbiu sangat mengharapkan kerjasama dan dukungan semua pihak baik berupa dukungan moral, spiritual, maupun material demi terwujudnya karya seni yang membanggakan ini.
Atas dukungan dan kerjasama semua pihak dalam membantu pelaksanaan kegiatan pembuatan Ogoh-ogoh sehingga dapat berjalan dan mencapai tujuan sesuai dengan apa yang kami harapkan, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas budhi baik pihak – pihak yang telah membantu.
Busungbiu, 20 Februari 2017
Ketua Panitia
A. Latar Belakang
Hari raya Nyepi adalah salah satu hari suci agama Hindu yang dirayakan setiap satu tahun sekali yaitu jatuh pada hari pertama Sasih Kedasa. Hari raya Nyepi dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka. Dalam Perayaan Hari Raya Nyepi dilakukan Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit untuk mewujudkan kesejahteraan, keseimbangan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).
Satu hari sebelum melaksanakan Tapa Brata Penyepian dilaksanakan prosesi upacara Tawur Kesanga serangkaian dengan kesenian Ogoh-ogoh yang merupakan sebuah ekspresi kreatif masyarakat Hindu khususnya suku Bali, di dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka. Masyarakat menciptakan Ogoh-ogoh Bhutakala sebagai perlambang sifat-sifat negatif yang hendaknya dilebur agar tidak mempengaruhi dan menggangu kehidupan umat manusia. Ogoh-ogoh Bhutakala yang diciptakan kemudian dihaturkan sesaji natab caru pabiakalan sebuah ritual yang bermakna nyomia, mengembalikan sifat-sifat Bhutakala ke asalnya. Ritual tersebut dilanjutkan dengan prosesi pengarakan Ogoh-Ogoh, seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengarak Ogoh-Ogoh mengelilingi jalan-jalan desa dan mengitari catus pata sebagai simbol siklus sakral perputaran waktu menuju ke pergantian Tahun Caka yang baru. Setelah ritual dan prosesi Ngerupuk tersebut, Ogoh-Ogoh Bhutakala itupun diprelina (dilebur), mengembalikan keasalnya dengan cara dibakar. Terkait dengan upacara Tawur Kesanga dan ritual Ngerupuk tersebut, prosesi Ogoh-Ogoh mengandung dua makna yaitu mengekspresikan nilai-nilai budaya, religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama, dan merupakan karya kreatif yang disalurkan melalui ekspresi keindahan dan kebersamaan.
Mengingat peran penting Ogoh-ogoh dalam perayaan hari raya Nyepi dan sebagai bentuk kreatifitas remaja hindu bali dalam melestarikan adat, seni dan budaya. Oleh karena itu kami komunitas Buas akan membuat sebuah benda yang bernilai seni ini, yakni membuat sebuah Ogoh-ogoh. Dalam pembuatan Ogoh–ogoh tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri, dan perlu dukungan masyarakat terutama dari bapak/ibuk donatur baik itu berupa dukungan moral, spiritual maupun material.
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan pembuatan Ogoh – ogoh ini yaitu sebagai berikut.
1. Merayakan pergantian Tahun Caka dan menyambut Tahun Baru Caka 1939 secara tertib dengan semangat kebersamaan.
2. Mengekspresikan nilai-nilai seni, budaya, religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama.
3. Mendorong kreatifitas generasi muda untuk menyalurkan eskpresi seninya.
4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan para pemuda dan pemudi Hindu, khususnya di kecamatan Busungbiu.
5. Melestarikan adat, seni dan budaya bali.
6. Dapat dijadikan sebagai salah satu inspirator dalam bidang kreatifitas seni yang awignamastu patut untuk diteladani.
C. Peserta kegiatan
Peserta kegiatan tersebut adalah seluruh anggota Buas (Busungbiu asli) dan seluruh masyarakat Desa Busungbiu khususnya.
D. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 2 kegiatan yaitu sebagai berikut.
1. Pembuatan Ogoh - ogoh :
Waktu : 20 Februari 2017 sampai selesai
Tempat : Arena serba guna, Banjar dinas kelod Desa Busungbiu.
2. Pawai Ogoh -ogoh :
Waktu : 28 Maret 2017 ( 18.00 wita sampai selesai)
Tempat : Desa Busungbiu
E. Susunan Panitia
Susunan panitia pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari raya Nyepi Tahun Caka 1935 sebagai berikut.
Penanggung jawab :
Ketua Panitia :
Sekretaris :
Bendahara :
Sie Perlengkapan :
Sie Penggalangan Dana :
Sie Konsumsi :
Sie Dokumentasi :
F. Rencana Anggaran Biaya
Adapun Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembuatan Ogoh – ogoh menyambut hari raya Nyepi Tahun Caka 1939 dapat dilihat pada Table 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Rencana Anggaran Biaya Pembutan Ogoh – ogoh
NO.
|
U R A I A N
|
JUMLAH
|
HARGA SATUAN
|
JUMLAH HARGA
| |
( Rp )
|
( Rp )
| ||||
1
|
Kayu Untuk Rangka Ogoh-ogoh
|
10
|
Batang
|
25,000.00
|
250,000.00
|
2
|
Bambu Anyaman Untuk Badan Ogoh-ogoh
|
10
|
Ikat
|
30,000.00
|
300,000.00
|
3
|
Bambu Untuk Klakatan Memikul Ogoh-ogoh
|
10
|
Batang
|
10,000.00
|
100,000.00
|
4
|
Kawat
|
5
|
Kg
|
20,000.00
|
100,000.00
|
5
|
Paku 7 cm
|
2
|
Kg
|
20,000.00
|
40,000.00
|
6
|
Paku 10 cm
|
2
|
Kg
|
20,000.00
|
40,000.00
|
7
|
Paku 12 cm
|
2
|
Kg
|
20,000.00
|
40,000.00
|
8
|
Kertas
|
20
|
Lembar
|
3,000.00
|
60,000.00
|
9
|
Lem
|
5
|
Kaleng
|
10,000.00
|
50,000.00
|
10
|
Tali Plastik Untuk Rambut Ogoh-ogoh
|
5
|
Buah
|
10,000.00
|
50,000.00
|
11
|
Cat untuk Ogoh-ogoh
|
5
|
Kaleng
|
50,000.00
|
250,000.00
|
12
|
Kain Hitam
|
10
|
Meter
|
15,000.00
|
150,000.00
|
13
|
Kain Poleng
|
10
|
Meter
|
8,000.00
|
80,000.00
|
14
|
Spanduk
|
5
|
Meter
|
10,000.00
|
50,000.00
|
15
|
Topeng Ogoh-ogoh
|
1
|
Buah
|
300,000.00
|
300,000.00
|
16
|
Minyak Tanah
|
5
|
Liter
|
9,000.00
|
45,000.00
|
17
|
Besi 1 dim
|
4
|
Buah
|
20,000.00
|
80,000.00
|
18
|
Konsumsi ( air minum gelas )
|
20
|
Dus
|
15,000.00
|
300,000.00
|
TOTAL PENGELUARAN BIAYA
|
2,285,000.00
|
G. Penutup
Semoga apa yang menjadi tujuan melalui kegiatan ini dapat kita capai bersama. Untuk itu kami komunitas Buas Desa Busungbiu memohon dengan sangat dukungan dan bantuan dari Bapak/Ibu pihak terkait. Demikian proposal penggalangan dana pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka 1939 kami sampaikan. Atas dukungan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih, Om Santih, Santih, Santih Om.
Busungbiu, 20 Februari 2017
Panitia Pelaksana.
Mengetahui,
Ketua STT Dharma Sentosa Koordinator/Ketua BUAS
Kelian Adat Banjar Kelod Kelian Dinas Kelod
Kelian Adat Desa Busungbiu Kepala Desa Busungbiu
Setelah ini Semeton hanya perlu menambahkan bagian Penutup. Penutup berisikan tentang penegasan ulang Tujuan pembuatan ogoh ogoh, serta
Kelian Adat Banjar Kelod Kelian Dinas Kelod
Kelian Adat Desa Busungbiu Kepala Desa Busungbiu
Setelah ini Semeton hanya perlu menambahkan bagian Penutup. Penutup berisikan tentang penegasan ulang Tujuan pembuatan ogoh ogoh, serta
Mntap keren Bli Lanjutkan lagi ya Update Teks Nya :) Bermanfaat Gati
BalasHapusMantap Bli, tapi kalau bisa minta yg format doc juga nae
BalasHapusCasino Online Poker Review - JT Hub
BalasHapusCasino Online Poker Review. Play for 영천 출장안마 real money, no 부산광역 출장샵 registration needed, no sign up and 전주 출장안마 no download required. Get 용인 출장샵 all the info of the best online poker 경상북도 출장마사지